Infinity (Chapter 18)
Nov. 30th, 2011 11:48 pm![[personal profile]](https://www.dreamwidth.org/img/silk/identity/user.png)

Judul : Infinity
Penulis :
![[livejournal.com profile]](https://www.dreamwidth.org/img/external/lj-userinfo.gif)
Pairing : SakurAiba (main), TomaPi (side), Guest : Ohno, Jun & Nino
Rating : PG
Genre : AU, Romance, BL, Yaoi
Di kerajaan Akai...
Gempa kecil tiba-tiba terjadi ketika Yamashita terjatuh di lantai sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa agak pusing.
“Yamashita!!” seru Toma yang langsung berjalan mendekat mencoba menolong Yamashita yang kebetulan sedang berjalan bersama dengan dirinya, Matsujun dan Nino untuk kembali ke bangunan utama kerajaan.
“aku... tidak apa-apa” kata Yamashita dengan nafas terengah dan wajah yang memucat, tapi tetap berkeras hati menolak bantuan Toma.
Toma kemudian memandang langit-langit Akai Land yang terlihat semakin terang dan merasakan hembusan udara yang sudah semakin menghangat menerpa tubuhnya. Ia tahu pasti, Yamashita sudah berusaha keras untuk melindungi negerinya dari serangan balik Midori tetapi ia tidak cukup kuat untuk melakukan itu. Sepertinya Yamashita yang terkenal kuat dengan kekuatan kegelapannya itu sepertinya sudah menjadi sedikit lemah karena sesuatu.
“masa kebekuan Akai akan segera berakhir?” pikir Toma dalam hati.
“tidak semudah itu, Ikuta Toma!” kata Yamashita sinis sambil berusaha berdiri. Ini adalah negerinya, Yamashita adalah penguasa di negeri ini, karena itu ia dapat mendengar dengan jelas suara hati Toma.
Toma akhirnya terdiam sambil menunduk dan mencoba untuk tidak memikirkan apa-apa.
“tak perlu setakut itu, Baginda Ikuta Toma. Orang ini memang kepribadiannya tidak menyenangkan, kau tak usah memperdulikannya” kata Matsujun berbisik di telinga Toma, sambil merangkulkan tangannya ke leher Toma. Yamashita dan Nino memandang mereka dengan wajah bingung.
“Yamashita...?” kata Toma dalam hati sambil memandang Yamashita dengan wajah takut. Dalam sekejap Yamashita sudah dapat mengerti bahwa ia lebih takut berada di dekat Matsujun daripada Yamashita.
“jangan urusi dia, kerjakan urusanmu sendiri!” kata Yamashita sambil menarik Toma agar lepas dari pelukan Jun.
“baiklah... Ayo Nino, kita akan bersenang-senang di tempat baru. Hahaha...” kata Matsujun sambil tersenyum licik lalu menarik lengan Nino agar tubuhnya menjauh dari Yamashita dan Toma.
“ehhh??? Kemana?” tanya Nino sambil berjalan agak terseret mengikuti langkah Matsujun yang cepat.
“kau akan segera tahu...” kata Matsujun dengan mengedipkan sebelah matanya, tetap mencengkram lengan Nino.
“jaga dirimu baik-baik, Baginda Ikuta Toma...” kata Nino dalam hati. Ia punya firasat bahwa mungkin akan butuh waktu lama lagi untuk ia dapat bertemu lagi dengan Baginda-nya itu.
Keduanya tak lama kemudian menghilang seperti ditelan angin, entah Matsujun membawa Nino kemana.
“Nino memintamu... untuk menjaga dirimu baik-baik” kata Yamashita sambil berjalan menarik rantai Toma agar berjalan mengikutinya, sama sekali tak memandangnya.
“hah?” tanya Toma.
Mendengar Yamashita mengatakan itu padanya, ia menjadi kembali yakin bahwa Yamashita tidak sepenuhnya berubah menjadi seseorang yang jahat. Toma mulai dapat tersenyum karena membayangkan bahwa semua ini nantinya akan berakhir dengan lebih damai.
“Pengawaaaaalll!! Jaga pertahanan istana, habisi siapapun dari negeri Midori yang berusaha menyusup ke istana!” seru Yamashita tanpa ragu.
“Siap, laksanakan yang mulia!” jawab pengawal-pengawal berbaju merah yang berdiri di sekitar Yamashita dan Toma.
“silahkan ucapkan selamat tinggal pada ksatria Infinity-mu, Toma” kata Yamashita dengan wajah sinis, membuat senyuman Toma kembali memudar.
Di tempat lain....
“Masaki...?” tanya Sho begitu menemukan tubuh Aiba tergeletak tak jauh darinya.
Aiba terlihat pelan-pelan membuka matanya ketika Sho menepuk-nepuk pipinya. Tak lama kemudian, Aiba mulai dapat melihat Sho yang sejak tadi sudah cemas menunggu agar kekasihnya itu tersadar.
“Sho-chan...?” kata Aiba dengan suara agak serak.
“ah, syukurlah kau baik-baik saja... Kita berhasil, Masaki... kita berhasil!” kata Sho sambil tersenyum lebar memperlihatkan pedang Infinity berwarna merah yang berada di tangannya.
Aiba kemudian bangun dan merasakan tubuhnya menjadi agak berat. Ternyata kini pakaiannya dan Sho sudah berubah menjadi sebuah pakaian besi yang cukup kokoh dan bagus. Sho mengenakan baju besi berwarna merah bergaris-garis hitam, sedangkan Aiba mengenakan baju besi berwarna hijau dengan garis-garis putih.
“baju besi ini, kenapa kita bisa memakainya, Sho-chan?” tanya Aiba.
“aku juga tidak tahu, begitu tadi tersadar, kita sudah memakai ini dan kita ternyata sudah berhasil menyeberangi danau” kata Sho sambil menunjuk suasana yang cukup berbeda di tempat sekarang mereka berada.
“ah iya, kau benar, Sho-chan...” kata Aiba.
Ia kenal dengan tempat gelap dan agak membeku ini. Udaranya meski sudah tak membeku seperti dulu, dan langitnya tidak segelap sebelumnya tapi ia yakin ini tempat yang sama. Akai land, tempat Aiba pertama kali terperangkap di negeri ini.
“setelah ini, perjalanan kita akan lebih sulit lagi, Masaki... Bersiaplah untuk menyusup ke istana Akai, menyerang Baginda Yamashita, lalu kau bisa kembali ke tempat asalmu lagi” kata Sho sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Aiba.
“hai’~” kata Aiba sambil meraih tangan Sho lalu keduanya mulai berjalan menjauh dari danau untuk segera menuju kerajaan Akai.
Aiba memandang ke arah Sho yang tampak serius memandang jalan di depan mereka, ia sungguh senang karena sekarang Sho sudah mengganti panggilannya dengan nama depannya. Tapi sekejap rasa takut kehilangan akan Sho tiba-tiba merayap memasuki celah kecil di dalam hatinya. Apakah Aiba mulai takut kehilangan, Sho?
no subject
Date: 2011-11-30 10:58 pm (UTC)no subject
Date: 2011-12-06 09:10 am (UTC)no subject
Date: 2011-12-01 11:48 am (UTC)kyknya bagian yang seru bkalan dimulai nie..
jadi gak sabar baca lanjutannya...
kayaknya pi nyembunyiin sesuatu deh..
lanjut ^^
no subject
Date: 2011-12-06 09:12 am (UTC)no subject
Date: 2011-12-01 12:16 pm (UTC)moga Sakuraiba baik2 aja...
Aiba takut kehilangan Sho :(
ditunggu lanjutan'a
no subject
Date: 2011-12-06 09:13 am (UTC)Gomen ne, lama.. Tiap mau update, LJnya ga bener. (>,<)
no subject
Date: 2011-12-01 04:03 pm (UTC)no subject
Date: 2011-12-06 09:14 am (UTC)