kashikuta: (Cute Sakuraiba)
[personal profile] kashikuta
Berhubung... Besok mau pergi.. Jadi enggak mungkin publish update pagi2...
Berhubung... Pada nangis di chapter sebelumnya jadi author merasa tidak enak hati karena membuat pembaca depresi...
dan Berhubung Hideko adalah penulis yang baik hati... xDDD

Mari kita segarkan pikiran dengan yang ini... Chapter yang dibuat secara mendadak malam ini... Tadinya harusnya enggak ada chapter ini. Tapi gara2 pada nangis, jadi bikin deh... Hahahaha.....

Selamat menikmati. ^^

Photobucket

Judul : Delusion
Penulis : Hideko Ikuta
Pairing : Sakuraiba (side pairing: JunBa & SakuMoto, Guest : OhMiya & TomaPi)
Rating : G (M-PREG)
Genre : Romance, BL, Yaoi
Sinopsis : Tragedi masa lalu membuat Aiba dan Sho menutup diri terhadap cinta, bagaimana mereka dapat mengatasi trauma masing-masing?
Disclaimer : I don't own them. :(



Tak terasa, sudah satu minggu lebih sejak kejadian antara Aiba dan Sho terjadi. Sudah berkali-kali Sho berusaha menemui Aiba untuk meminta maaf, tapi orang itu tak bersedia memaafkannya dan terus menghindar. Sedih karena merasa kesepian akibat dijauhi oleh Aiba, Sho berpikir keras untuk melakukan sesuatu agar Aiba mau memaafkannya.

Senin,
tiba-tiba saja Aiba menemukan sebatang cokelat yang diikat dengan setangkai mawar merah di dalam lokernya. Diatas cokelat itu, tersemat selembar kertas bertuliskan : “aku minta maaf –Sakurai Sho”. Aiba memandangi cokelat itu sebentar sambil berpikir. Lalu, pada hari itu ketika ia melihat Sho sedang berusaha berjalan menuju ke arahnya, dengan sembarangan ia memanggil staff di kantor Sho yang kebetulan lewat.
“Hide-san…” kata Aiba.
“iya, ada apa Aiba-kun?” tanya Hideko dengan wajah bingung.
“uhm… Aku kemarin baru membeli cokelat tapi ternyata gigiku sakit, jadi tak bisa memakannya. Apa kau mau?” tanya Aiba sambil menyodorkan cokelat batangan itu ke Hideko.
“ahhh~ tentu saja, terima kasih banyak Aiba-kun. Lain kali kau akan ku traktir ramen kalau sakit gigimu sudah sembuh ya…” kata Hideko sambil tersenyum lalu mengambil cokelat yang disodorkan Aiba.
“terima kasih…” kata Aiba dengan senyuman manis.
Sho hanya memandangi Aiba dari jauh tanpa berani mendekat. Ia hanya bisa melihat, Aiba melempar mawar merah dari Sho ke tempat sampah, beberapa saat setelah Hideko berjalan menjauh pandangan. Sho tahu persis, Aiba menyadari kehadirannya sehingga melakukan hal itu.

Selasa,
rumah Aiba tiba-tiba saja rumah mungilnya berubah menjadi seperti pohon natal karena dihiasi dengan lampu-lampu kecil berwarna-warni di sekelilingnya. Di dekat pintu masuk, ia melihat ada rangkaian lampu berwarna merah yang bertuliskan “Sorry”.

“aku orang Jepang, tidak mengerti bahasa Inggris!” katanya sinis.

Awalnya, dengan sabar, Aiba berusaha mencari dimana tombol ON / OFF dari lampu-lampu itu, tapi karena ia tak mengerti dengan rangkaian listrik dan tak menemukan dimana tombol itu berada, akhirnya malam itu ia memutuskan untuk memadamkan seluruh listrik di rumahnya lalu mengganti penerangan rumahnya dengan lilin. Dari kejauhan, Sho melihat dengan wajah terpukau sekaligus geli.

Rabu,
ruang kerja Aiba tiba-tiba saja dipenuhi dengan buket-buket bunga berukuran besar yang datang terus menerus tanpa henti dengan masing-masing diatasnya terdapat satu note kecil bertuliskan “maaf”.
Hal itu membuat semua orang yang bekerja di kantor itu jadi melihat Aiba dengan pandangan aneh. Karena itu, akhirnya Aiba malah jadi kerepotan sendiri karena harus mengeluarkan buket-buket bunga itu dari ruangannya untuk membuangnya ke sampah. Di depan Sho, dengan sengaja Aiba merobek-robek note bertuliskan kata maaf dari Sho, lalu membuangnya ke tempat sampah.

Kamis,
Aiba sedang membersihkan kaca di lantai tiga. Ia melihat, di balik kaca ada balon warna warni yang berterbangan.

“kawaii…” pikirnya.

Aiba kemudian menangkap balon hijau yang kebetulan terbang tak jauh darinya. Setelah ia berhasil memegang balon itu erat-erat, ia baru menyadari bahwa ada tulisan di atasnya. “tolong maafkan aku, Aiba-kun…” bunyi tulisan yang ditulis dengan tulisan tangan menggunakan spidol hitam itu.

Aiba menengok ke bawah, dan menemukan bahwa orang yang menerbangkan balon-balon itu adalah Sho. Ia tersenyum, sambil memandang Aiba yang memegang balon. Melihat hal itu, Aiba langsung meremas kuat balon hijau yang dipegangnya sampai meledak, lalu membuang sampahnya ke bawah. Senyum Sho, sekejap memudar.


Jumat merupakan hari terakhir Sho dapat menemui Aiba di kantor karena Sabtu dan Minggu kantor mereka libur. Karena itu, Sho berusaha berpikir sekreatif mungkin untuk dapat memberikan sesuatu pantas agar Aiba mau memaafkannya.

Hari itu, Aiba mendengar ada suara gonggongan seekor anjing di depan ruangannya. Penasaran karena sebenarnya tak ada yang boleh membawa binatang peliharaan ke kantor, ia kemudian keluar dari ruangannya. Aiba kemudian menemukan bahwa ada suara itu berasal dari anjing robot yang diletakkan di dalam kardus di depan ruangan Aiba.

“jangan bilang, ini ulah Sho juga” kata Aiba dalam hati sambil memegang anjing robot yang sangat mengundang perhatian Aiba karena bentuknya yang lucu.

Dan dalam sekejap Aiba dapat menemukan bahwa di bawah Anjing itu terdapat sebuah amplop tebal berwarna merah.

“apa-apaan ini?!” kata Aiba sambil kemudian mengangkat kardus, lalu membawanya masuk ke dalam ruangannya.

Dari kejauhan, Sho sekejap menjadi senang karena kali ini mungkin Aiba bersedia menerima permintaan maafnya. Tapi tak lama kemudian, Sho melihat Aiba buru-buru keluar ruangan, lalu melempar kardus itu ke tempat sampah. Melihat hal itu, Sho langsung merasa kecewa, lalu dengan gontai kembali ke ruang kerjanya. Aiba ternyata benar-benar marah padanya…

Setelah membuang kardus, Aiba kembali ke ruangannya…
Ternyata karena kardus itu merepotkannya di ruangannya yang sempit, Aiba memutuskan membuangnya dengan tetap mempertahankan isinya. Aiba meletakkan anjing robot itu di mejanya, lalu dengan penasaran membuka amplop merah yang tadi ada di dalam kardus.

Amplop itu ternyata berisi setumpuk foto Sho yang sepertinya ia ambil sendiri dengan kamera yang secara instan dapat mencetak foto. Dibawah setiap foto, terdapat tulisan tangan dari Sho untuk menjelaskan.

“karena aku tak tahu bagaimana caranya agar aku dapat kau maafkan” [foto Sho sedang cemberut]
“jadi aku mengirim ini” [foto Sho dengan cokelat dan bunga mawar]
“lalu memasang ini” [foto Sho sambil merangkai kata Sorry dengan lampu hias]
“memilih ini” [foto Sho bersama buket-buket bunga berukuran besar]
“meniup ini… Eh, tidak, aku hanya menerbangkannya…” [foto Sho disamping sebuah balon hijau]
“mendidiknya agar menurut… Ok, aku bohong, aku membelinya dan sudah terprogram” [foto Sho sambil menggendong anjing robot]
“karena itu, mohon maafkan aku… Aku tak tahu harus berbuat apalagi jika kau tetap mengacuhkan ini” [foto Sho sambil memohon dengan wajah sedih yang terlihat sekali sedang berpura-pura menangis]
Aiba terbahak melihat foto terakhir dari Sho, ia tak menyangka Sho rela melakukan hal seperti ini hanya untuk mendapatkan maaf darinya.


“andai aku bertemu denganmu saat masih SMA, mungkin aku akan jatuh cinta padamu, Sakurai Sho…” kata Aiba sambil tersenyum dan meraba sehelai foto Sho yang ada di tangannya.

Date: 2011-05-05 11:20 pm (UTC)
From: [identity profile] faradakiut.livejournal.com
kya~~~~ sho's soo sweeeeeeett~~~ >_____<
i think this chapter managed to heal our crying heart successfully... XDDD

Date: 2011-05-07 03:20 am (UTC)
From: [identity profile] hideko-ikuta.livejournal.com
Fufufufu.. Yokatta~ (^____^)

Date: 2011-05-06 01:54 am (UTC)
From: [identity profile] pamelaxiah.livejournal.com
ahhhhhhhhhh........
romantis bgt deh sho...
akhirnya aiba luluh juga tuh...
rasanya gak ungkin gak luluh kalo dah dikasi bgtan...

lanjut ^^

Date: 2011-05-07 03:22 am (UTC)
From: [identity profile] hideko-ikuta.livejournal.com
Iya, diserang bertubi2... Hahahaha...

Siipo.. ^^

Date: 2011-05-06 04:39 pm (UTC)
From: [identity profile] lovu-lovu-aiba.livejournal.com
aiba punya anaknya waktu SMA ya? XD << masih dengan pertanyaan random~
ya ampyun sho nya sweet banget~~ pengen aku uyel uyel~~

update nee-chan update~~
baru juga selese baca *digampar*

Date: 2011-05-07 03:23 am (UTC)
From: [identity profile] hideko-ikuta.livejournal.com
Gak boleh uyel2 Sho... Nanti digaplok Aiba. xDD

Siaphhh... Bentar lagi, sorry ngaret dari janji ya.. ^^

Date: 2011-05-13 08:39 pm (UTC)
From: [identity profile] sakumo114.livejournal.com
akirnya saya mbaca dan komen kolektif di sini
*mo nglanjutin,,tapi keinget tugas*

aaah... SHO SWEET~~~ *lame*
ok... dirimu bener2 membuatku penasaran...
apa sih sebenernya trauma-nya aiba??? di-rape sampe hamil ya.... *sotoy*
trus yang waktu chap kemaren ntu makam sapa ya?? *karena keburu nyari ohchan,,jadi saya nggak bisa dapet hint-nya,,plakk*

mungkin saya bakal balik lagi,,buat nyariin abang saya di series ni,,tapi saya kebayang wajah dosen,,ahihihi~~~

jyaa matta nee-chan *kiccu*

Date: 2011-05-13 09:16 pm (UTC)
From: [identity profile] sakumo114.livejournal.com
ps. ntu si author numpang eksis dah xD
*lirik penampakan bu hideko*

Profile

kashikuta: (Default)
kashikuta

February 2020

S M T W T F S
      1
2345678
910 1112131415
16171819202122
23242526272829

Style Credit

Expand Cut Tags

No cut tags
Page generated Jul. 31st, 2025 01:01 am
Powered by Dreamwidth Studios