kashikuta: (Kawaii Toma)
[personal profile] kashikuta
Yes, Master!

Judul : Yes, Master! (Chapter 1)
Penulis : Hideko Ikuta
Pairing : Tomapi / Ikupi / Tomayama / Ikuta Toma x Yamashita Tomohisa
Rating: G (only for now) will develop into PG-17 and NC-21 later
Genre: Romance, BL, Yaoi
Sinopsis: Toma terjebak hutang yang banyak, bagaimana cara dia mencari uang untuk melanjutkan hidupnya?
Disclaimer: I don't own them. :(

Bruk... Bruk... Bruk... Suara pintu rumah di ketuk oleh seseorang... Sebuah ketukan yang sebenarnya sudah tidak layak di sebut lagi sebagai ketukan karena terlalu kencang hingga pintu itu seperti akan roboh karenanya.

"Hey, Ikuta... Buka pintu" suara seorang pria berperawakan tinggi besar yang berdiri di depan rumah Ikuta Toma sambil terus menggedor-nggedor pintu.

Tak ada suara apapun yang keluar dari rumah mungil yang sepertinya tak berpenghuni itu.

"Ikuta... Bayar hutangmu!!" teriak orang itu lagi karena sudah gemas menggedor pintu selama hampir 1 jam tapi tak ada jawaban dari dalam.
"sepertinya memang dia tidak ada di rumah" kata pria lain yang datang bersama pria yang sedang menggedor pintu. Perawakannya tak beda jauh dari temannya, tinggi besar, berbaju hitam-hitam dan berkaca mata hitam.
"Harus berapa lama lagi kita bolak balik ke rumah ini?! Ck.." pria itu berdecak kesal sambil menendang pintu.


Di tempat lain, Ikuta Toma sedang meretleting celananya. Tadi dia terlalu terburu pergi meninggalkan rumahnya karena ada penagih hutang yang datang, sehingga ia hanya asal mengambil baju dan celana apa yang ada di hadapannya, lalu segera pergi meninggalkan rumah melalui pintu belakang. Tubuhnya jadi agak menggigil kedinginan karena baju yang dipakainya tidak sesuai dengan udara dingin di akhir musim gugur ini, namun senyum kelegaan terlihat jelas di wajahnya. Dia bersyukur karena hari ini untuk kesekian kalinya ia berhasil meloloskan diri dari para penagih hutang yang sepertinya siap melumatnya hidup-hidup kapan saja.


Hidupnya memang lumayan tidak beruntung sejak lahir. Ditinggalkan orang tuanya di panti asuhan, lalu panti asuhan tersebut bangkrut sehingga ia kemudian hidup di jalanan. Selanjutnya, diijinkan menumpang tinggal di rumah kakek tua yang ia kira akan bisa menjaganya seperti keluarga, tapi alih-alih menjaga, kakek tua itu tak lama malah meninggal dan mewarisinya dengan surat hutang bernilai puluhan juta sehingga sekarang ia harus dikejar-kejar oleh rentinir yang menagih hutang-hutang tersebut.


Sekarang ia hanya bisa tinggal sendirian di sebuah rumah kontrakan mungil dan setiap pagi harus selalu siap sedia lari dari kejaran penagih hutang.


Tak terasa, Toma sudah berjalan ke daerah perkantoran. Banyak gedung-gedung mewah di sana dan mayoritas orang-orang mengenakan pakaian kantor yang rapi dan wangi. Sungguh kontras dengan Toma yang hanya memakai jins belel dan kaos oblong yang warnanya sudah agak lusuh.


Saat berjalan, tiba-tiba beberapa satpam menghadang jalannya di depan sebuah kantor. Sebelum ia sempat protes pada para satpam itu, keluar beberapa mobil mewah berwarna hitam yang beriringan keluar dari kantor tersebut. Parade manusia-manusia kaya, punya kedudukan dan berpendidikan tinggi, sungguh orang-orang yang selalu membuat Toma iri, karena dia tak akan bisa seperti mereka. Sekolah saja dia hanya tamat SD, sebelum panti asuhannya bangkrut. Lalu bagaimana Toma bisa sekaya orang-orang yang di mobil itu? Toma memandang gedung mewah dihadapannya, sembari menunggu mobil2 itu selesai lewat.


"cih, apa kerennya bekerja di kantor mewah dan berpendidikan tinggi hanya karena orang tuamu punya biaya untuk menyekolahkanmu" gumam Toma dengan nada sinis.


Setelah semua mobil itu lewat, Toma kembali berjalan.Perutnya perih, karena sejak semalam belum makan. Dia sibuk keluyuran tidak jelas untuk menghindari para penagih hutang, sehingga ia lupa untuk makan.
Toma masuk ke dalam sebuah cafe di daerah perkantoran itu melalui pintu karyawan. Iya, sehari-hari ia bekerja di sana, membantu bagian dapur untuk mencuci piring dan gelas kotor serta mengepel lantai. Sebagai imbalannya, ia akan mendapat upah harian dan kue-kue sisa cafe yang sudah tak layak dipajang di etalase toko. Lumayan untuk mengganjal perutnya sehari-hari dengan gratis.
Sepulang dari bekerja mencuci piring di cafe, hari sudah menjelang sore, Toma menuju ke Akihabara untuk mengerjakan pekerjaan lain. Di sana ia bekerja sebagai penjaga toko persewaan DVD.


Pekerjaan itu memang tidak semelelahkan mencuci piring ataupun mengepel lantai di cafe, karena ia hanya tinggal duduk menjaga toko sembari menyaksikan film.Tapi pekerjaan menjaga toko DVD ini membutuhkan ketelitian yang lebih. Karena dia harus mengingat jelas DVD apa yang dimiliki di toko tersebut dan ketika pelanggan bertanya tentang isi DVD tersebut, Toma terkadang juga harus menceritakan sedikit tentang isinya supaya pelanggan tertarik untuk menyewa.


Hari sudah larut malam dan Toma baru sampai di rumahnya. Keadaan depan rumahnya terlihat aman, tapi demi menjaga keselamatannya, ia tetap masuk lewat pintu belakang. Pelan-pelan ia masuk ke rumah dan ternyata para penagih utang itu tidak sampai berani mendobrak masuk ke rumahnya, jadi semua terlihat aman. Toma tak sengaja melihat selebaran yang di selipkan di bawah pintu ketika mendekat ke pintu depan untuk mengecek apakah pintu tersebut masih terkunci. Ternyata pintu masih aman terkunci berarti Toma dapat dengan tenang di dalam rumahnya.

Ia kemudian mulai membaca isi selebaran yang dipegangnya.
"Eeeehhh?? Lowongan pekerjaan khusus buat pria?? Dengan gaji besar?? Tingkat pendidikan tidak dipentingkan?? Pekerjaan macam apa ini??!!!"Ia membolak balik selebaran itu, tapi tetap tak menemukan jenis pekerjaan yang ditawarkan.


Nomer telepon dari pembuat iklan juga tidak di cantumkan. Satu-satunya yang tertulis di selebaran itu hanya alamat dan nama si pembuat iklan.Ia ragu dengan jenis pekerjaan apa yang harus di kerjakannya, tapi... ia juga sangat tergiur dengan tawaran gaji yang besar dari iklan tersebut. Pekerjaan apakah?? Bisakah membuatku memiliki uang 500.000 yen untuk membayar hutang?? Semua pertanyaan itu terus berkeliaran di otaknya di malam itu, hingga membuatnya tak bisa tidur tenang.


"Yosh, besok pagi aku harus mendatangi tempat ini, Apapun pekerjaan yang mereka tawarkan, aku akan melakukannya demi membayar lunas hutangku!" katanya yakin.
This account has disabled anonymous posting.
If you don't have an account you can create one now.
HTML doesn't work in the subject.
More info about formatting

Profile

kashikuta: (Default)
kashikuta

February 2020

S M T W T F S
      1
2345678
910 1112131415
16171819202122
23242526272829

Style Credit

Expand Cut Tags

No cut tags
Page generated Jul. 15th, 2025 12:47 am
Powered by Dreamwidth Studios