kashikuta: (Smilling Toma)
[personal profile] kashikuta
Updatean buru2, nyaaaaa~ :3 *ngilang lagi*

Photobucket


Judul : Infinity
Penulis : [livejournal.com profile] hideko_ikuta

Pairing : SakurAiba (main), TomaPi (side), Guest : Ohno, Jun & Nino
Rating : G
Genre : AU, Romance, BL, Yaoi



Setelah selesai makan, Aiba kemudian berjalan keluar dari kamarnya bersama Sho menuju suatu tempat.
 
Sebuah pintu besar berbahan kayu dihadapan mereka dibuka lebar oleh Sho sebelum akhirnya terasa sebuah hawa segar berhembus ke arah mereka berdua. Aiba dan Sho berjalan masuk dan menemukan bahwa itu adalah sebuah ruangan yang bentuknya seperti sebuah taman yang sangat besar. Ada berbagai bunga berwarna merah, hijau, biru, ungu dan kuning di sana. Banyak pohon buah-buahan dan lantai dari ruangan itu terbuat dari rumput hijau.
 
“kami datang menghadap, Baginda...” kata Sho begitu berhenti di depan sebuah bunga tulip merah berukuran sangat besar yang terletak di tengah-tengah taman.
 
 
Tak lama setelah itu, kelopak bunga satu persatu mulai terbuka dan terlihat salah satu kelopaknya berubah menjadi tangga. Seorang pria berkimono hijau panjang turun perlahan dari dalam bunga dan mendekat ke Sho dan Aiba.
 
“silahkan duduk...” kata pria itu sambil menujuk kursi batu di dekat meja batu kecil yang letaknya tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.
 
 
 
“Selamat datang di Midori Land, Aiba Masaki. Aku Ikuta Toma, raja Midori Land, senang berkenalan denganmu...” kata pria bersuara lembut di hadapan Aiba sambil membungkukkan badan penuh sopan santun.
 
Sepertinya pria di depan Aiba ini usianya lebih muda daripada Aiba dan Sho, tetapi entah mengapa sikapnya yang begitu tenang dan berwibawa, membuat Aiba menjadi sedikit gemetar.
 
“bagaimana... kau bisa tahu namaku?” tanya Aiba.
 
 
inikah orang yang baginda Yamashita bilang harus kuculik ke Akai Land? Orang ini terlihat baik, kenapa aku harus menculiknya?” kata Aiba dalam hati.
 
 
 
Toma tersenyum memandang Aiba, begitu juga Sho.
 
“ada apa?” tanya Aiba bingung.
 
“kau bisa menjelaskannya, Jendral Sakurai...” kata Toma.
 
“baginda Ikuta Toma adalah penguasa negeri ini. Apapun yang kau lakukan di negeri ini, mulai dari kau masuk ke perbatasan Midori dan Akai, beliau sudah mengetahuinya. Seperti baginda Yamashita yang menguasai Akai Land dan semua isinya, semua yang terjadi di Midori Land juga tidak mungkin terjadi tanpa seizin baginda Ikuta Toma” kata Sho dengan sopan.
 
“begitu?” tanya Aiba, masih bingung.
 
 
 
mana ada orang yang seperti itu, memangnya dia dewa apa?” kata Aiba dalam hati.
 
“bisa dibilang seperti itu...” kata Toma masih tersenyum memandang Aiba.
 
“eeehh?? Kau itu...” kata Aiba yang terputus karena perkataan Toma.
 
“bisa mendengar suara hatimu? Tentu saja! Aku bisa melakukan apapun di sini. Benar begitu khan, Jendral?” kata Toma.
 
 
Aiba memandang dengan wajah terkejut ke arah Sho yang hanya menjawab dengan anggukan.
 
“baiklah, Aiba... Kau ini berasal dari Tokyo, jadi belum tahu sama sekali tentang apa yang terjadi di sini, bukan?” tanya Toma.
 
“uhm... Kurang lebih, begitu...?” kata Aiba sambil berusaha memblock pikirannya agar tidak mengatakan apa-apa.
 
 
 
“jadi, kau diminta Yamashita Tomohisa untuk menculikku ke Akai Land?” tanya Toma sambil tersenyum.
 
“eh? Itu.... uhm....” Aiba tidak bisa menjawab.
 
“bisa kau ceritakan apa yang Yamashita katakan padamu?” tanya Toma.
 
bagaimana ini...?” kata-kata itu secara tidak sengaja terucap oleh Aiba di dalam hati.
 
 
 
“kau juga sedang mencari infinity?” tanya Toma masih tersenyum ramah.
 
“bagaimana kau bisa tahu? Aku khan belum pernah membahas itu di negeri ini” kata Aiba takjub.
 
“kalung yang kau kenakan itu... Ada di legenda kerajaan ini. Kami sudah tahu sejak lama bahwa suatu saat kau akan datang ke negeri ini” kata Toma.
 
“legenda?” tanya Aiba.
 
“aku bisa membantumu menemukan pasangannya jika kau memberitahuku rencana Yamashita. Bagaimana?” kata Toma sambil tersenyum.
 
“eh? Sungguh?? Uhmmmm...” tanya Aiba.
 
apa orang ini akan memintaku untuk balik menculik Yamashita seperti yang kemarin orang itu janjikan padaku?” kata Aiba dalam hati.
 
“tentu saja tidak seperti itu... Kau ini, ada-ada saja... Fufufu...” kata Toma sembari tertawa renyah, membuat Aiba malu sendiri karena suara hatinya dapat terdengar Toma.
 
 
 
“masih meragukanku? Baiklah, akan kubuktikan sesuatu padamu...” kata Toma yang kemudian menepuk tangan dua kali dan datanglah seseorang sambil membawa nampan berisi baju berwarna hijau.
 
“itu khan...” kata Aiba ragu-ragu dan langsung terpotong oleh kata-kata Sho.
 
“baju yang kau kenakan ketika datang ke sini” kata Sho.
 
iya, aku baru mau mengatakan itu. Seenaknya sendiri memotong kata-kata orang! Jendral sok tau, weeekkk.. ” kata Aiba dalam hati sambil memandang sinis ke Sho.
 
 
 
Toma tersenyum.
 
“betul sekali! Sekarang kita lihat, apa yang terjadi jika bajumu ini ku masukkan ke sini” kata Toma sambil memasukkan baju tersebut ke dalam air bersih lalu mengangkatnya. Aiba terpana ketika melihat baju berwarna hijau itu sekejap berubah menjadi merah.
 
“itu.... kenapa bajuku bisa begitu?” tanya Aiba.
 
“baju ini sesungguhnya berwarna merah karena dibuat dari kain buatan Akai Land. Warna hijaunya hanya dipergunakan untuk mengelabui penjaga, jadi kau bisa lolos masuk di pintu depan. Tetapi, tentara kelinci kami yang memang sudah terlatih mengendus bau, tidak mungkin tertipu dengan hal ini. Karena itu kau tertangkap” kata Toma.
 
“bau?” tanya Aiba.
 
“sejak Yamashita berubah menjadi jahat, Akai Land jadi memiliki musim dingin yang berkepanjangan dan itu menyulitkan mereka untuk mendapatkan bahan pembuat pakaian. Karena itu, baju ini dibuat dari bahan-bahan yang sudah lama, sebelum kami berperang” kata Toma.
 
“jadi, baginda Yamashita tidak tahu bahwa bau kain itu dapat terendus oleh petugas di negeri ini dan bisa menyebabkanku tertangkap?” tanya Aiba.
 
 
“dia mengetahuinya. Tetapi sengaja melakukannya!” kata Sho datar tanpa memandang Aiba.
 
“eh? Kenapa?” tanya Aiba sambil memandang Sho.
 
“karena dengan kau memakai baju jahitan asli dari Akai Land, Yamashita jadi dapat memantau apapun yang kau lakukan dari apa yang kau lihat” kata Sho masih tidak memandang Aiba.
 
orang ini, kenapa jarang sekali memandang lawan bicara, memangnya aku ini tembok atau apa? Menyebalkan!” kata Aiba dalam hati sambil memandangi Sho. Entah mengapa ia terlalu sebal dengan perilaku Sho sehingga menjadi tidak begitu memperdulikan kata-katanya barusan.
 
 
“Aiba?” tanya Toma yang mengetahui Aiba tidak memperhatikannya.
 
“hai’...?” kata Aiba yang langsung memalingkan wajah ke Toma.
 
“betul sekali apa yang dikatakan oleh Jendral Sakurai, dengan memakai baju itu, bola kristal yang Yamashita lihat di Akai Land akan sama fungsinya dengan bola matamu. Jadi, begitu kau melepaskan baju ini, ia akan kehilangan kontrol pada apa yang kau lihat” kata Toma .
 
 
“jadi.... baginda Yamashita juga tau persis bahwa aku bisa saja tertangkap?” tanya Aiba tak percaya.
 
Toma dan Sho hanya menjawab dengan anggukan.
 
hidoii~ Aku ternyata dikorbankan demi kepentingannya... Sampai harus merasakan sakit seperti kemarin...” rintih Aiba dalam hati sambil menunduk. Rasanya ingin menangis saja mendengar fakta bahwa ternyata dijebak seperti ini.
 
 
Aiba kemudian merasakan tangannya di tarik oleh seseorang.
 
“tapi kau tak perlu khawatir lagi, sekarang kau sudah aman di sini. Kami akan melindungimu...” kata Sho sambil memeluk Aiba erat, membuat jantung Aiba tiba-tiba saja berdegup lebih cepat.
 
eeehhhh? Ada apa ini?” kata Aiba sembari memegang dadanya dan kemudian dengan cepat mendorong Sho untuk melepaskan pelukannya.


This account has disabled anonymous posting.
If you don't have an account you can create one now.
HTML doesn't work in the subject.
More info about formatting

Profile

kashikuta: (Default)
kashikuta

February 2020

S M T W T F S
      1
2345678
910 1112131415
16171819202122
23242526272829

Style Credit

Expand Cut Tags

No cut tags
Page generated Jul. 8th, 2025 04:56 am
Powered by Dreamwidth Studios