kashikuta: (Bad Aiba)
[personal profile] kashikuta
Halo... Aku kembali lagi menulis series. ^^

Berhubung sedang sibuk sebenernya, tapi butuh penyegaran supaya enggak terlalu stress. Fufufu... Jadi, aku memutuskan buat nulis lagi. Idenya enggak banyak, jadi mungkin akan jadi... uhm... mini-series?

Uhm... 11 Chapter cukup? Sementara ini baru kepikiran segitu soalnya. Hehehe... Ada kemungkinan berkembang saat ditulis biasanya... Tapi ya... kita liat nanti deh. xP

Anyway, selamat menikmati.

Comments are love... ^^


Photobucket

Judul : Delusion
Penulis : Hideko Ikuta
Pairing : Sakuraiba (side pairing: JunBa & SakuMoto, Guest : OhMiya & TomaPi)
Rating : G to NC-21 (M-PREG)
Genre : Romance, BL, Yaoi
Sinopsis : Tragedi masa lalu membuat Aiba dan Sho menutup diri terhadap cinta, bagaimana mereka dapat mengatasi trauma masing-masing?
Disclaimer : I don't own them. :(


"Selamat tinggal... Aku sudah tidak tertarik denganmu lagi" terdengar suara pria dengan nada sinis. Bayangan pria itu pelan-pelan memudar, berganti dengan wajah lain.

"dengan ini, kau dinyatakan dikeluarkan dari sekolah" kata seorang pria setengah baya dengan nada yang membuat orang yang mendengarnya sekejap ketakutan.

"anak tidak tahu diri, pergi kau dari hidup kami!" samar-samar terdengar suara wanita dari belakang.

Oweeeeeekkkk.... Oweeeeeeekkkk.... Tiba-tiba saja terdengar suara bayi yang memekakkan telinga.

"hentikaaaaaannn!!! Cukupppp!!!" teriak Aiba, membuat Aiba sekejap terbangun dari tidurnya sambil berlumuran keringat, mata sembab sehabis menangis dan tangan yang masih menutup kedua telinganya.



"Hufff... Hanya mimpi... Ternyata, hanya mimpi... Aku sekarang sudah aman di sini... Tidak akan ada yang dapat melukaiku lagi" kata Aiba dalam hati sambil meringkuk di dalam bathtub kamar mandinya.

Ia lupa mengapa ia dapat tertidur di sana hari ini tapi karena ini bukan pertama kalinya terjadi, Aiba rasa, alasannya pasti sama... Kenangan masa lalu kembali menghantuinya, ia pergi ke bar untuk minum-minum agar dapat melupakannya, lalu tertidur di sembarang tempat setelah beberapa kali memuntahkan isi perutnya.

Aiba kemudian menyalakan kran air yang ada di dekatnya, lalu sesaat kemudian air pancuran membasahi kepala dan tubuhnya. Alkohol yang ia minum semalam tampaknya membuat dirinya menjadi kurang segar pagi ini, karena itu, ia harus segera membersihkan diri agar dapat bisa beraktivitas pagi ini.



===============================================


Pada jam yang sama, di tempat lain...

Sakurai Sho baru saja turun dari pesawat yang membawanya kembali ke Jepang. Dengan senyuman lebar, ia menghirup segarnya udara Jepang yang sudah hampir sepuluh tahun ini tak ia rasakan.


"tadaima~" ucapnya dalam hati.

Beberapa jam kemudian, Sho sudah berada di dalam sebuah mobil mewah milik keluarganya yang kini melaju cepat untuk mengantarkannya menuju apartemennya.


Sho melihat ke luar jendela mobil, memperhatikan kota yang sudah begitu lama ia tinggalkan demi melanjutkan pendidikannya di Amerika. Sho tak menyangka, hanya dalam sepuluh tahun Tokyo sudah mengalami banyak perubahan. Sho yang dulu suka sekali bepergian sendiri mengelilingi kota ini ketika masih sekolah langsung yakin bahwa ia pasti akan tersesat jika ia harus berjalan-jalan sendiri di kota ini sekarang.

Sekejap, Sho terperanjat ketika dari kejauhan terlihat bentuk dari sebuah gedung yang begitu familiar di matanya. Gedung itu terlihat masih begitu bersih dan catnya baru, tapi Sho yakin bahwa tak ada perubahan dari konstruksinya sejak sepuluh tahun yang lalu. Sekejap, kenangan lama yang sudah berusaha ia lupakan selama sepuluh tahun ini, kembali merasuki pikirannya, membuat nafasnya sesak dan jantungnya berdetak kencang seperti saat kejadian itu.

"AAAARRRRRGGGGHHHH!!!" tanpa sadar suara itu keluar dari mulut Sho yang kini wajahnya tertunduk ketakutan sambil memejamkan mata dan menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.


Mobil tiba-tiba berhenti,
"Tuan muda, Anda baik-baik saja?" tanya supir pribadi keluarga Sho yang terlihat bingung karena mendengar rintihan dari majikannya.

Sho kembali membuka matanya lalu melihat ke supirnya dengan wajah pucat pasi.
"uhm.... Saya tidak apa-apa, lanjutkan perjalanan" perintah Sho yang dijawab dengan anggukan dari sang supir lalu kembali menjalankan mobil.

Sho kemudian kembali menoleh ke luar jendela. Memandangi gedung familiar yang kini ada di hadapannya. Ia mengambil sesuatu berbahan platina dari dompetnya.

"aku harus menyelesaikan urusan ini jika tidak ingin terus menerus dihantui perasaan seperti ini" gumam Sho sambil memandangi sebuah kalung, berbahan platina berbentuk hati, yang kini ada di depan matanya.

"aku harus menemukanmu segera, Matsumoto Jun!" kata Sho dalam hati sambil membaca huruf kanji yang tercetak di kalung itu.
This account has disabled anonymous posting.
If you don't have an account you can create one now.
HTML doesn't work in the subject.
More info about formatting

Profile

kashikuta: (Default)
kashikuta

February 2020

S M T W T F S
      1
2345678
910 1112131415
16171819202122
23242526272829

Style Credit

Expand Cut Tags

No cut tags
Page generated Jul. 31st, 2025 01:01 am
Powered by Dreamwidth Studios